Pages

Monday, September 30, 2013

Ayo Naik Commuter (lagi)

Sejak pindah kantor yang baru, gue memutuskan untuk mencoba naik KRL. Disamping gue udah lelah dan males banget bawa motor. Gue merasa dengan naik komuter akan lebih irit waktu, enegi dan ongkos (beda tipis). Ini bukan pertama kalinya gue naik KRL atau komuter, pada tahun 2009 sewaktu gue amsih bekerja di daerah saharjo, gue pernah naik komuter dengan rute sudimara – Manggarai.

Rumah gue terletak kira-kira 15 menit dari stasiun sudimara Jombang. Dengan menggunakan motor. Dan di kantor yang baru ini, kebetulan gue punya teman jalan / barengan pulang pergi ke kantor. Dia yang memberi tahu caranya. Karena ternyata kantor yang sekarang ini, dekat sekali dengan stasiun kebayoran lama.
Walaupun gue sebelumnya pernah naik komuter atau KRL, tapi terus terang gue masih kikuk dan takut kalau naik komuter. Yaitu, gue gak pernah apal dengan stasiun yang gue lewatin.. nah sejak ada barengan ini gue sering memperhatikan beberapa hal dan senangnya dia bisa berbagi , 




sejak juni 2013 mulai di berlakukan e-ticketing. Semacam transjakarta. Jadi PT KAI mengeluarkan 2 tipe kartu.

e-ticket : multitrip card (atas), kartu jaminan/ single trip new (bawah)

Single trip
Kartu yang hanya di gunakan sekali perjalanan. Ketika kita membeli tiket, kita langsung menyebutkan stasiun tujuan kita. Jadi distasiun awal kita nge-tap, dan distasiun akhir kita masukkan kartu tersebut. Sayangnya single trip inibanyak yang hilang, sehingga PT. KAI mengalami kerugian besar. Akhirnya sebagai pengganti kartu single trip, akan di berikan kartu jaminan. Jadi umpama harga perjalanan kita sampai stasiun tujuan Rp. 3000 maka kita menambah 5000 sebagai tanda beli kartu. Kartu ini tidak bisa di isi ulang. Apabila dalam waktu sminggu tidak dipakai maka otomatis kartu itu akan hangus. Kartu ini diperuntukan untuk penumpang yang tidak rutin menggunakan KRL, sehingga kartu ini bisa di refund, dengan cara mengembalikan kartu tersebut di loket, maka kita akan menerima 5000 sebagai biaya pengganti jaminan kartu.  

Multi trip
Ini kartu yang gue pakai. Dengan pembelian awal 50.000, saldo Rp.30.000, kartu ini bisa di top up hingga 1 juta. Kalau gue biasanya sih paling perbulan cuma habis 100.000. kadang gue ngisi hanya25ribu berkali kali. Jika saldo kita di bawah 7000, maka kartu ini tidak bisa digunakan, maka kita harus top up kembali. Jadi kita gak perlu cape cape dan berlama lama antri di loket untuk beli tiket. 

 




Karena gue pakai tiket multi trip, temen gue memberikan sarat supaya membelu tempat id card/ kartu yang ada talinya, yang kemudian di kaitkan di tali tas, untuk menghindari mengubek2 cari kartu di dlm tas, mudah di ambil, dan tidak mudah hilang. Kalau gue ngerasa enggak mungkin aja untuk di taro dompet. akan lama ngambilnya,. Kalau di Di taro di kantong celana, suka lupa ketika akan gati pakaian(bisa ketinggalan) dan ngeri jatuh. Dan kebetulan tas gue bertipe yang tidak ada kantong luar.

  • Untuk para wanita atau ibu ibu, lebih baik menggunakan gerbong wanita, terutama di saat saat penuh. Kecuali kita naik dari stasiun awal dan dapat duduk. Percaya deh, kita gam au berdesak desakan dengan para lelaki atau bapak bapaknya dengan harumisasi yang bermacam macam.
  • Kalau gue selalu memilih pintu ke dua dan ke tiga untuk memasuki gerbong. Karena di pintu tersebut ada pijakan. Hal ini untuk menghindari kita meloncat terlalu tinggi karna stasiun tujuan kita memiliki pijakan yang rendah contohnya stasiun kebayoran.
  • Pastikan badan kita wangi, karna kita gamau kalau mencium bau tak sedap apalagi disaat berdesak2an dan posisi tangan ke atas.
  • Utamakan penumpang yang turun. Jangan dorong dorong. 
  • Kalau kita tidak dapat tempat duduk, lebih baik berdiri di dkt pintu, tapi di bagian sebelah kiri/kanan pintu yang berdekatan lagsung dengan kursi penumpang. Apalagi stasiun tujuan kita dekat.

 

nyender disini enak
  • Saat penuh, Jika tidak dapat kursi, jangan duduk, apalagi ditengah tengah orang yang berdiri. Karena untuk menghindari kita tertindih dari atas. Mengingat pegangan tangan terbatas, dan semua orang hanya mengandalkan kaki unutk bertumpu, paling mentok jika dirasa tidak seimbang, orang akan pegangan ke orang terdekat lainnya.
  • Buat yang bawa ransel, usahakan meletakkan posisi ransel itu didepan. Karna kita suka tidak sadar kalau tas kita tanpa control mengenai dan mengganggu orang orang disekeliling kita.
  • Jika kita kedapatan di depan pintu, dan stasiun yang kita tuju masih jauh, ketika kereta berhenti di stasiun sebelumnya, turunlah sebentar beri jalan untuk orang yang mau turun, kemudian baru naik lagi.
  • Ingat penumpang yangdiutamakan adalah penumpang manula, ibu hamil, ibu yang membawa anak kecil, dan orang cacat. Jadijangen ngambek klo apes ga dapet duduk, trus marah2 sama bapak2 yang udah dapet duduk. Bapak bapak itu ga ada kewajiban unutk mengalah. Jadi tergantung kebaikan hati bapak2 tersebut.
  • Duduklah yang sopan, jangan miring, jangan terlalu mengangkat kaki. Gue pernah nemuin org berantem cuma gara-gara ga terima sama posisi kaki org lain..
jangan duduk miring yaa

intinya gak dimana mana kalau kita sam sama menggunakan fasilitas umum kita harus menghormati pengguna yg lain, dan harus tertib. kadang masih ada kita temukan bahkan sering ibu ibu atau orang yang suka nyelak antrian. ga salah kok kalau kita ingetin, tp ingetin dengan baik2 ya, klo bisa di depan orang2 biar maluu. kalau gue kebetulan penakut, adi bisanya nyindir, dan itu ga pernah berhail, ya minimal dia denger. hehehe



















No comments:

Post a Comment