Ciledug Raya, Jalur seribu angkot

Tahu nggak sih ada berapa angkutan umum yang melintasi jalur / jalan ciledug raya??
yang gue tau nih :
Angkutan Umum C01 ===> Kebayoran Lama – Ciledug
Angkutan Umum C14 ===> Lebak Bulus – Ciledug
Angkutan Umum S14 ===> Lebak Bulus – Petukangan
Angkutan Umum C05 ===> Kebayoran Lama – Ceger
Angkutan Umum S07 ===> Kebayoran Lama –Pondok Aren
Angkutan Umum C13 ===> Ciledug - srengseng
Angkutan Umum B02 ===> Ciledug - cikokol

metromoni 069 rute Blok M – Kyai Maja – Kreo – Ciledug
metromoni 092 rute Ciledug - Joglo – Kedoya – Jalan Panjang – Daan Mogot – Grogol
Metro Mini 70 rute Blok M - Joglo
kopaja S.609  Blok M - Kebayoran Lama - Cipulir - Meruya

bis besar
Mayasari Bhakti 35 AC ===> Ciledug - Pasar Senen
Mayasari Bhakti 61 AC ===> Ciledug - Pulo Gadung
Mayasari Bhakti 73 AC ===> Ciledug - Kampung Rambutan
terus ada patas AC 44 ===> Ciledug - Pasar Senen

dan
inilah peta jalur blok M ke arah rumah gue daerah Ciledug

peta ciledug blok M

jangan tanya titik kemacetan ... karna setiap perempatannnya selalu macet. bahkan setelah di atas fly over kebayoran lama dan pakubuwono.

jakarta apa sih yang gak macet ... apalagi jalur Ciledug Raya adalah salah satu jalur utama menuju tangerang, ciledug adalah kota pinggiran jakarta, berbatasan dengan jakarta selatan dan jakarta barat. dan baian terburuk dari kemacetan itu adalah banyaknya angkot "yang seenaknya". kenapa emreka seenaknya, ya mungkin karena penumpang turun seenaknya atau menunggu se'enaknya, atau mereka berlomba lomba mendapatkan sewa, ada yang dari jauh mereka melihat calon penumpang hajar aja langsung belok ke kiri secara mendadak, kalau ternyata penumpang itu gak ngasih sign ya tuh angkot dengans eenaknya banting setir kekanan.  apalagi di jalan raya ciledug banyak sekali perempatan, wal hasil mereka ngetem seenak gilaaa. salah sopirnya? enggak juga ... penumpangnya juga salah.
pernah waktu itu hujan besar seharian, akhirnya macetlah itu jalur dengan parah nyaa, dan gue sama temen gue Pay jalan dari blok M sampe cipulir dalam keadaan banjir nanggung dan basah keujanan.

disinilah edukasi masalah etika dan tanggung jawab moral dipertanyakan. lebaykah bahasa gue?
emang pemerintah bertanggung jawab buat mengantisipasi pesatnya pertumbuhan penduduk disuatu daerah, tapi menurut gue, sberapa besar tuh jalanan di lebarin, tapi klo budaya dan moral kita belum siap, itu gak menyelesaikan masalah.  mau main gusur2 an lagi? gue setuju aja kalau untuk memperbaiki tata letak kota asal solusinya bisa buat jangka panjang bukan malah emnambah masalah baru. dan itu prosesnya lama. apalagi ada kaitannya sama pembebasan lahan, mau pindahkah mereka? walaupun dengan penggantian yang memuaskan. itu susaahhhh . dan apda akhirnya, lahan warga yang dilewati inilah yang dirugikan.



angkot angkot yang melintas itu , memasuki jalan jalan kecil yang bsia menjangkau padatnya pemukiman penduduk di balik bangunan didepan jalan besar itu. belum lagi pas banjir.
kadang gue juga nggk ngerti sebegitu banyaknya angkot... kemana penumpangnya? dan gue denger2 untuk mengoperasikan angkot itu harus bayar trayek.
dan itu belum di tambah dengan tumpahnya ojek ojek di perempatan.

tau kan betapa garangnya tukang ojek ketika menghadang bis yang mau berenti dari samping. dan tololnya ada aja penumpang yang langsung naik ojek tersebut. ya iyalah tolol. coba elo di belakang bis itu dengan kendaraan atau jalan kaki. tiba tiba ada segerombolan tukang ojek yang jalan menyilang, apa gak celaka, atau minimal itu pasti kan bikin macet. MBOK YAOO otomatis nanti tukang ojeknya sendiri yang ngikutin. coba kalau itu dilakukan dengan kompak. angkot dan ojek itu kan ibaratnya nyari penumpang, kalau penumpangnya kompakan "cerdas" dan tertib, dengan sendirinya tukang ojek itu ngikutin. kan minimal bisa membantu menertibkan. Tugas pemerintah memang menangani regulasi dan infrastruktur, tapi tugas kita juga bikin keadaan jadi lebih nyaman dan tertib.